Sabtu, 03 Oktober 2015


Saturday, October 3, 2015
Register
Home  >  Sejarah
Sejarah Batik PDF Print E-mail
Pengertian Batik
Batik merupakan budaya yang telah lama berkembang dan dikenal oleh masyarakat Indonesia. Kata batik mempunyai beberapa pengertian. Menurut Hamzuri dalam bukunya yang berjudul Batik Klasik, pengertian batik merupakan suatu cara untuk memberi hiasan pada kain dengan cara menutupi bagian-bagian tertentu dengan menggunakan perintang. Zat perintang yang sering digunakan ialah lilin atau malam.kain yang sudah digambar dengan menggunakan malam kemudian diberi warna dengan cara pencelupan.setelah itu malam dihilangkan dengan cara merebus kain. Akhirnya dihasilkan sehelai kain yang disebut batik berupa beragam motif yang mempunyai sifat-sifat khusus.
Secara etimologi kata batik berasal dari bahasa Jawa, yaitu”tik” yang berarti titik / matik (kata kerja, membuat titik) yang kemudian berkembang menjadi istilah ”batik” (Indonesia Indah ”batik”, 1997, 14). Di samping itu mempunyai pengertian yang berhubungan dengan membuat titik atau meneteskan malam pada kain mori. Menurut KRT.DR. HC. Kalinggo Hanggopuro (2002, 1-2) dalam buku Bathik sebagai Busana Tatanan dan Tuntunan menuliskan bahwa, para penulis terdahulu menggunakan istilah batik yang sebenarnya tidak ditulis dengan kata”Batik” akan tetapi seharusnya”Bathik”. Hal ini mengacu pada huruf Jawa ”tha” bukan ”ta” dan pemakaiaan bathik sebagai rangkaian dari titik adalah kurang tepat atau dikatakan salah. Berdasarkan etimologis tersebut sebenarnya batik identik dikaitkan dengan suatu teknik (proses) dari mulai penggambaran motif hingga pelorodan. Salah satu yang menjadi ciri khas dari batik adalah cara pengambaran motif pada kain ialah melalui proses pemalaman yaitu mengoreskan cairan lilin yang ditempatkan pada wadah yang bernama canting dan cap.

Sejarah Perkembangan Batik
Ditinjau dari perkembangan, batik telah mulai dikenal sejak jaman Majapahit dan masa penyebaran Islam. Batik pada mulanya hanya dibuat terbatas oleh kalangan keraton. Batik dikenakan oleh raja dan keluarga serta pengikutnya. Oleh para pengikutnya inilah kemudian batik dibawa keluar keraton dan berkembang di masyarakat hingga saat ini. Berdasarkan sejarahnya, periode perkembangannya batik dapat dikelompokkan sebagai berikut :

Jaman Kerajaan Majapahit
Berdasarkan sejarah perkembangannya, batik telah berkembang sejak jaman Majapahit. Mojokerto merupakan pusat kerajaan Majapahit dimana batik telah dikenal pada saat itu. Tulung Agung merupakan kota di Jawa Timur yang juga tercatat dalam sejarah perbatikan. Pada waktu itu, Tulung Agung masih berupa rawa-rawa yang dikenal dengan nama Bonorowo, dikuasai oleh Adipati Kalang yang tidak mau tunduk kepada Kerajaan Majapahit hingga terjadilah aksi polisionil yang dilancarkan oleh Majapahit. Adipati Kalang tewas dalam pertempuran di sekitar desa Kalangbret dan Tulung Agung berhasil dikuasai oleh Majapahit. Kemudian banyak tentara yang tinggal di wilayah Bonorowo (Tulung Agung) dengan membawa budaya batik. Merekalah yang mengembangkan batik. Dalam perkembangannya, batik Mojokerto dan Tulung Agung banyak dipengaruhi oleh batik Yogyakarta. Hal ini terjadi karena pada waktu clash tentara kolonial Belanda dengan pasukan Pangeran Diponegoro, sebagian dari pasukan Kyai Mojo mengundurkan diri ke arah timur di daerah Majan. Oleh karena itu, ciri khas batik Kalangbret dari Mojokerto hampir sama dengan batik Yogyakarta, yaitu dasarnya putih dan warna coraknya coklat muda dan biru tua.

Jaman Penyebaran Islam
Batoro Katong seorang Raden keturunan kerajaan Majapahit membawa ajaran Islam ke Ponorogo, Jawa Timur. Dalam perkembangan Islam di Ponorogo terdapat sebuah pesantren yang berada di daerah Tegalsari yang diasuh Kyai Hasan Basri. Kyai Hasan Basri adalah menantu raja Kraton Solo. Batik yang kala itu masih terbatas dalam lingkungan kraton akhirnya membawa batik keluar dari kraton dan berkembang di Ponorogo. Pesantren Tegalsari mendidik anak didiknya untuk menguasai bidang-bidang kepamongan dan agama. Daerah perbatikan lama yang dapat dilihat sekarang adalah daerah Kauman yaitu Kepatihan Wetan meluas ke desa Ronowijoyo, Mangunsuman, Kertosari, Setono, Cokromenggalan, Kadipaten, Nologaten, Bangunsari, Cekok, Banyudono dan Ngunut.

Batik Solo dan Yogyakarta
Batik di daerah Yogyakarta dikenal sejak jaman Kerajaan Mataram ke-I pada masa raja Panembahan Senopati. Plered merupakan desa pembatikan pertama. Proses pembuatan batik pada masa itu masih terbatas dalam lingkungan keluarga kraton dan dikerjakan oleh wanita-wanita pengiring ratu. Pada saat upacara resmi kerajaan, keluarga kraton memakai pakaian kombinasi batik dan lurik. Melihat pakaian yang dikenakan keluarga kraton, rakyat tertarik dan meniru sehingga akhirnya batikan keluar dari tembok kraton dan meluas di kalangan rakyat biasa.
Ketika masa penjajahan Belanda, dimana sering terjadi peperangan yang menyebabkan keluarga kerajaan yang mengungsi dan menetap di daerah-daerah lain seperti Banyumas, Pekalongan, dan ke daerah timur Ponorogo, Tulung Agung dan sebagainya maka membuat batik semakin dikenal di kalangan luas.

Batik di Wilayah Lain
Perkembangan batik di Banyumas berpusat di daerah Sokaraja. Pada tahun 1830 setelah perang Diponegoro, batik dibawa oleh pengikut-pengikut Pangeran Diponegoro yang sebagian besar menetap di daerah Banyumas. Batik Banyumas dikenal dengan motif dan warna khusus dan dikenal dengan batik Banyumas. Selain ke Banyumas, pengikut Pangeran Diponegoro juga ada yang menetap di Pekalongan dan mengembangkan batik di daerah Buawaran, Pekajangan dan Wonopringgo.
Selain di daerah Jawa Tengah, batik juga berkembang di Jawa Barat. Hal ini terjadi karena masyarakat dari Jawa Tengah merantau ke kota seperti Ciamis dan Tasikmalaya. Daerah pembatikan di Tasikmalaya adalah Wurug, Sukapura, Mangunraja dan Manonjaya. Di daerah Cirebon batik mulai berkembang dari keraton dan mempunyai ciri khas tersendiri.
 

Senin, 14 September 2015

model baju gamis batik kombinasi terbaru

Model Baju Gamis Batik Kombinasi Terbaru

Model Baju Gamis Batik Kombinasi Terbaru –  Setiap wanita ingin tampil dengan sempurna setiap saat, kapanpun dan dimanapun ia berada. Jelas terlihat perbedaan antara pria dan wanita soal penampilan. Apabila wanita terlihat lebih sulit dan mengerti tentang fashion, kalau pria lebih terkesan masa bodoh.
Bagi seorang wanita muslimah yang ingin tetap tampil cantik dan syar’i, ia harus pandai-pandai memilih busana yang tepat. Busana bagi wanita bukan hanya sekedar busana pelindung tubuh dari panas maupun cuaca, namun busana adalah identitas untuk mereka. Model busana yang paling digemari wanita muslimah adalah Gamis.
Gamis yang sedang trend saat ini adalah model baju gamis batik kombinasi terbaru, bisa kombinasi dari bahan maupun motif. Sedangkan menurut para designer, gamis batik dengan kombinasi kain polos jauh lebih hidup dan fleksibel. Beberapa model baju batik kerja wanita muslim yang kami tunjukkan kemarin tidak kalah bagus dengan model baju gamis batik kombinasi terbaru yang akan kami tunjukkan kali ini. Berikut contohnya :
Model Baju Gamis Batik Kombinasi Terbaru
Model Baju Gamis Batik Kombinasi Terbaru
Model Baju Gamis Batik Kombinasi Terbaru warna ungu diatas, kombinasi bahan cerutti dan saten yang akan membuat penampilanmu makin anggun. Detail kerah double dengan belt beraplikasi renda berpayet, akan menonjolkan kesan elegan. Kamu dapat tampil dengan syar’i dengan memakai model bau gamis batik kombinasi tersebut. Motif batik sekar jagad sangat cocok dengan gamis diatas, kamu juga dapat memakainya untuk pergi ke berbagai acara.
Model Baju Gamis Batik Kombinasi Terbaru
Model Baju Gamis Batik Kombinasi Terbaru
Model Baju Gamis Batik Kombinasi Terbaru diatas, berbahan katun jadi sangat nyaman bila dipakai. Motif batik tumbuhan yang simple dan detail akan membuatmu semakin percaya diri saat memakainya. Desain layering dengan bahan cerutti dan berenda aplikasi di pinggang akan membuatmu terlihat anggun dan cantik. Kamu tetap tampil trendy dan syar’i dengan memakai baju gamis batik kombinasi terbaru diatas.
Model Baju Gamis Batik Kombinasi Terbaru
Model Baju Gamis Batik Kombinasi Terbaru
Model Baju Gamis Batik Kombinasi Terbaru warna merah diatas, bermodel 2-piece dengan bahan katun print yang nyaman dipakai. Bukan bahannya yang menyerap keringat dan dingin, luaran polos warna kontras dengan detail lengan yang unik akan membuatmu semakin cantik dan elegan. Tambahan aplikasi di dada akan menonjolkan sisi feminimu sebagai wanita.
Model Baju Gamis Batik Kombinasi Terbaru
Model Baju Gamis Batik Kombinasi Terbaru
Model Baju Gamis Batik Kombinasi Terbaru warna biru putih diatas, sangat cocok untuk kamu yang ingin tampil cantik namun tetap syar’i. Motif batik yang simple dan detail, akan menonjolkan kesan anggun.Tambahan asesoris kalung dan sepatu high heels yang serasi, akan menambah rasa percaya dirimu saat berjumpa dengan pasanganmu. Kombinasi bahan polos dengan batik yang unik, akan membuatmu semakin trendy.
Model Baju Gamis Batik Kombinasi Terbaru diatas adalah contohnya. Bagaimana dengan model bau gamis batik kombinasi terbarunya, bagus kan ? Kamu juga dapat menjadikannya sebagai salah satu referensimu saat memilih model baju batik. Jangan lewatkan beragam info seputar model baju batik di modelbajubatik.info. Sekian.
Terimakasih!
Cek model baju gamis terbaru

Incoming search terms:

  • model gamis batik kombinasi
  • model baju gamis terbaru
  • model gamis batik terbaru
  • batik gamis
  • gamis batik terbaru
  • model blus batik
  • gamis batik modern
  • model baju batik gamis kombinasi
  • gamis batik pesta
  • model gamis batik kombinasi kain polos

Rabu, 03 Juni 2015

tata cara memandikan jenazah beserta paduan gambar

Tata Cara Memandikan Jenazah Beserta Paduan Gambar

Agen Bola Online Terpercaya
Micro Cyber 2 - Kali ini saya akan memostingkan tentang cara memandikan jenazah menurut Islam. Nah, sebagai seorang muslim hendaklah kita tetap suci dalam keadaan hidup atau mati. Simak artikel ini dan cermati baik-baik !

Alat dan bahan !
1. Alat-alat yang dipergunakan untuk memandikan jenazah kurang lebih sebagai berikut :

- Kapas
- Dua buah sarung tangan untuk petugas yang memandikan
Daun Sidr
Daun Sidr/ Bidara
- Sebuah spon penggosok
- Alat penggerus untuk menggerus dan menghaluskan kapur barus – Spon-spon plastik
- Shampo
- Sidrin (daun bidara)
- Kapur barus
- Masker penutup hidung bagi petugas
- Gunting untuk memotong pakaian jenazah sebelum dimandikan
- Air
- Pengusir bau busuk dan Minyak wangi-wangian.



2.  Menutup Aurat Jenazah

Menutup Aurat Jenazah
Dianjurkan menutup aurat jenazah ketika memandikannya. Dan melepas pakaiannya, serta menutupinya dari pandangan orang banyak. Sebab jenazah barangkali berada dalam kondisi yang tidak layak untuk dilihat. Sebaiknya papan pemandian sedikit miring ke arah kedua kakinya agar air dan apa-apa yang keluar dari jasadnya mudah mengalir darinya. http://www.microcyber2.blogspot.com/


3. Tata Cara Memandikan Jenazah 

Tata Cara Memandikan Jenazah
Seorang petugas memulai dengan melunakkan persendian jenazah tersebut. Apabila kuku-kuku jenazah itu panjang, maka dipotongi. Demikian pula bulu ketiaknya. Adapun bulu kelamin, maka jangan mendekatinya, karena itu merupakan aurat besar. Kemudian petugas mengangkat kepala jenazah hingga hampir mendekati posisi duduk. Lalu mengurut perutnya dengan perlahan untuk mengeluarkan kotoran yang masih dalam perutnya. Hendaklah memperbanyak siraman air untuk membersihkan kotoran-kotoran yang keluar.

Membersihkan Kotoran Jenazah
Petugas yang memandikan jenazah hendaklah mengenakan lipatan kain pada tangannya atau sarung tangan untuk membersihkan jasadnya (membersihkan qubul dan dubur jenazah) tanpa harus melihat atau menyentuh langsung auratnya, jika jenazah berusia tujuh tahun ke atas.


4.  Mewudhukan Jenazah

Kemudian petugas berniat (dalam hati) untuk memandikan jenazah serta membaca basmalah. Lalu petugas me-wudhu-i jenazah tersebut sebagaimana wudhu untuk shalat. Namun tidak perlu memasukkan air ke dalam hidung dan mulut jenazah, tapi cukup dengan memasukkan jari yang telah dibungkus dengan kain yang dibasahi di antara bibir jenazah lalu menggosok giginya dan kedua lubang hidungnya sampai bersih. http://www.microcyber2.blogspot.com/

Selanjutnya, dianjurkan agar mencuci rambut dan jenggotnya dengan busa perasan daun bidara atau dengan busa sabun. Dan sisa perasan daun bidara tersebut digunakan untuk membasuh sekujur jasad jenazah.


5. Membasuh Tubuh Jenazah

Membasuh Tubuh Jenazah

Setelah itu membasuh anggota badan sebelah kanan jenazah. Dimulai dari sisi kanan tengkuknya, kemudian tangan kanannya dan bahu kanannya, kemudian belahan dadanya yang sebelah kanan, kemudian sisi tubuhnya yang sebelah kanan, kemudian paha, betis dan telapak kaki yang sebelah kanan.

Membalikkan Tubuh Jenazah
Selanjutnya petugas membalik sisi tubuhnya hingga miring ke sebelah kiri, kemudian membasuh belahan punggungnya yang sebelah kanan. Kemudian dengan cara yang sama petugas membasuh anggota tubuh jenazah yang sebelah kiri, lalu membalikkannya hingga miring ke sebelah kanan dan membasuh belahan punggung yang sebelah kiri. Dan setiap kali membasuh bagian perut jenazah tersebut keluar kotoran darinya, hendaklah dibersihkan.

Banyaknya memandikan : Apabila sudah bersih, maka yang wajib adalah memandikannya satu kali dan mustahab (sunnah) tiga kali. Adapun jika belum bisa bersih, maka ditambah lagi memandikannya sampai bersih atau sampai tujuh kali (atau lebih jika memang dibutuhkan). Dan disunnahkan untuk menambahkan kapur barus pada pemandian yang terakhir, karena bisa mewangikan jenazah dan menyejukkannya. Oleh karena itulah ditambahkannya kapur barus ini pada pemandian yang terakhir agar baunya tidak hilang. http://www.microcyber2.blogspot.com/

Dianjurkan agar air yang dipakai untuk memandikan jenazah adalah air yang sejuk, kecuali jika petugas yang memandikan membutuhkan air panas untuk menghilangkan kotoran-kotoran yang masih melekat pada jasad tersebut. Dibolehkan juga menggunakan sabun untuk menghilangkan kotoran. Namun jangan mengerik atau menggosok tubuh jenazah dengan keras. Dibolehkan juga membersihkan gigi jenazah dengan siwak atau sikat gigi. Dianjurkan juga menyisir rambut jenazah, sebab rambutnya akan gugur dan berjatuhan.

Setelah selesai dari memandikan jenazah ini, petugas mengelapnya (menghandukinya) dengan kain atau yang semisalnya. Kemudian memotong kumisnya dan kuku-kukunya jika panjang, serta mencabuti bulu ketiaknya (apabila semua itu belum dilakukan sebelum memandikannya) dan diletakkan semua yang dipotong itu bersamanya di dalam kain kafan. Kemudian apabila jenazah tersebut adalah wanita, maka rambut kepalanya dipilin (dipintal) menjadi tiga pilinan lalu diletakkan di belakang (punggungnya).


Peringatan :

- Apabila masih keluar kotoran (seperti: tinja, air seni atau darah) setelah dibasuh sebanyak tujuh kali, hendaklah menutup kemaluannya (tempat keluar kotoran itu) dengan kapas, kemudian mencuci kembali anggota yang terkena najis itu, lalu jenazah diwudhukan kembali. Sedangkan jika setelah dikafani masih keluar juga, tidaklah perlu diulangi memandikannya, sebab hal itu akan sangat merepotkan.

- Apabila jenazah meninggal dunia dalam keadaan mengenakan kain ihram dalam rangka menunaikan haji atau umrah, maka hendaklah dimandikan dengan air ditambah perasaan daun bidara seperti yang telah dijelaskan di atas. Namun tidak perlu dibubuhi wewangian dan tidak perlu ditutup kepalanya (bagi jenazah pria). Berdasarkan sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wassalam mengenai seseorang yang wafat dalam keadaan berihram pada saat menunaikan haji.

- Orang yang mati syahid di medan perang tidak perlu dimandikan, namun hendaklah dimakamkan bersama pakaian yang melekat di tubuh mereka. Demikian pula mereka tidak perlu dishalatkan.

- Janin yang gugur, bila telah mencapai usia 4 bulan dalam kandungan, jenazahnya hendaklah dimandikan, dishalatkan dan diberi nama baginya. Adapun sebelum itu ia hanyalah sekerat daging yang boleh dikuburkan di mana saja tanpa harus dimandikan dan dishalatkan.

- Apabila terdapat halangan untuk memandikan jenazah, misalnya tidak ada air atau kondisi jenazah yang sudah tercabik-cabik atau gosong, maka cukuplah ditayamumkan saja. Yaitu salah seorang di antara hadirin menepuk tanah dengan kedua tangannya lalu mengusapkannya pada wajah dan kedua punggung telapak tangan jenazah. http://www.microcyber2.blogspot.com/

- Hendaklah petugas yang memandikan jenazah menutup apa saja yang tidak baik untuk disaksikan pada jasad jenazah tersebut, misalnya kegelapan yang tampak pada wajah jenazah, atau cacat yang terdapat pada tubuh jenazah, dll.

Itulah kurang lebih informasi mengenai tata cara memandikan jenazah dalam ajaran agama Islam.
Sekian dulu ya sob, semoga artikel ini dapat bermanfaat untuk sobat semua.

4 komentar Add Comments

Wah lengkap sekali nih
Makasih ya, buat tugas sekolah soalnya
mkasih infonya.. sangat bermanfaat
"Semua umpan balik saya hargai dan saya akan membalas pertanyaan yang menyangkut artikel di Blog ini sesegera mungkin".


1. Komentar SPAM akan dihapus segera setelah saya review
2. Budayakan Sopan dalam berbicara
3. Jangan menyisipkan link aktif di komentar
4. Berkomentarlah yang kiranya bermanfaat untuk pembaca
5. Jika Sobat memiliki masalah komentarlah atau cek dulu komentar, mungkin Sobat akan menemukan solusi di sana.
6. Jika Ingin Meng-Copy artikel di blog ini, silahkan cantumkan sumbernya untuk menghargai pembuat artikel.

Konversi KodeEmoticon
Terima kasih telah berkomentar
Template by Kang Ismet Supported by DroidPluss